hadist tentang saling meminta maaf
Dalam
kehidupan sehari-hari, ketika kita bergaul pasti sering terjadi silang
pendapat, miskomunikasi atau hal-hal lain yang dapat menyakitkan
perasaan orang lain. Kita juga pasti sering melakukan kesalahan kepada
orang lain baik disadari maupun tidak disadari. Mungkin kata-kata kita,
mungkin perbuatan kita, atau diam kita bagaikan pisau tajam yang menusuk
langsung ke perasaan orang lain. Mungkin kita juga menuduh orang lain
tanpa bukti, atau perbuatan-perbuatan yang lainnya.
Jika
kita menyadari hal itu, maka sebaiknya kita bersegera meminta maaf
kepada yang bersangkutan dengan tulus dan ikhlas. Meminta maaf bukan
pekerjaan yang mudah. Mungkin kita sudah menyadari
kesalahan kita, tapi untuk minta maaf alangkah beratnya. Ada perasaan
malu, gengsi dan sebagainya. Jika kedudukan kita lebih muda, lebih
rendah kelas sosialnya, lebih rendah kedudukannya, kita mungkin akan
lebih mudah meminta maaf, meskipun masih juga terasa berat. Apalagi
ketika kita status sosialnya lebih tinggi, lebih tua, atau merasa
memiliki kelebihan, maka akan lebih sulit lagi untuk meminta maaf.
Menunda-nunda
minta maaf itu akan membuat hati kita gundah gulana, tidak tenang dan
selalu gelisah. Perasaan bersalah akan selalu mengikuti kemana kita
pergi walau di luar tampak tidak terjadi apa-apa. Perasaan itu dapat
membuat kita stress, membuat perilaku kita kurang terkontrol, membuat
perkataan kita kurang terkontrol dan akhirnya dapat mengganggu kesehatan
kita, baik lahir maupun batin. Obatnya hanya satu yaitu minta maaf.
Memang, tidak bersedianya minta maaf selain karena sombong atau gengsi,
juga dikarenakan takut permintaan maaf kita tidak diterima malah mungkin
akan menerima caci maki. Apapun resikonya, kita
harus berani meminta maaf atas segala kesalahan kita kepada orang lain.
Dengan hati tegar dan bersih mari kita langkahkan kaki untuk meminta
maaf.
Mari kita perhatikan hadist di bawah ini:
“Tidak
halal seorang muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Jika telah
lewat waktu tiga hari itu, maka berbicaralah dengan dia dan berilah
salam, jika dia telah menjawab salam, maka keduanya bersama-sama
mendapat pahala, dan jika dia tidak membalasnya, maka sungguh dia
kembali dengan membawa dosa, sedang orang yang memberi salam telah
keluar dari dosa karena menjauhi itu.” (Riwayat Abu Daud).
Jadi kita tidak usah takut resiko meminta maaf, sebab jika kita sudah meminta maaf maka kita justru terbebas dari
dosa karena kita tidak minta maaf. Dimaafkan atau tidak, kita telah
mengaku bersalah dan meminta maaf. Permintaan maaf ini meskipun tidak
dimaafkan akan membuat hati kita tenang dan bebas dari rasa gelisah,
yang dapat mengurangi stress dan tentu saja akan mengurangi terkena
penyakit karenanya.
Seorang
mu’min adalah bersaudara, sehingga ketika terjadi perselisihan
hendaklah bersegera berdamai, sebagaimana difirmankan Allah dalam surat
Al-Hujurat ayat 10-12 sbb:
“Sesungguhnya
orang-orang mu’min adalah bersaudara, oleh karena itu adakanlah
perdamaian di antara saudara-saudaramu, dan takutlah kepada Allah agar
kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman! Jangan ada satupun
kaum merendahkan kaum lain, sebab barangkali mereka (yang direndahkan)
itu justru lebih baik dari mereka (yang merendahkan); dan janganlah ada
perempuan merendahkan perempuan lainnya, sebab barangkali mereka (yang
direndahkan) itu lebih baik dari mereka (yang merendahkan); dan jangan
kamu mencela diri-diri kamu; dan jangan kamu memberi gelar dengan
gelar-gelar (yang tidak baik) –misalnya fasik– sebab seburuk-buruk nama
ialah fasik sesudah dia itu beriman, dan barangsiapa tidak bertobat,
maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang
beriman! Jauhilah banyak sangka, karena sesungguhnya sebagian sangkaan
itu berdosa; dan jangan kamu mengintai (menyelidiki cacat orang lain);
dan jangan sebagian kamu mengumpat sebagiannya, apakah salah seorang di
antara kamu suka makan daging bangkai saudaramu padahal kamu tidak
menyukainya? Takutlah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah maha menerima taubat dan belas-kasih.” (al-Hujurat: 10-12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar